Terbang 3 Hari Andalkan Matahari
Pesawat bertenaga matahari mencatat rekor baru. Dalam penerbangan tanpa awak, pesawat buatan Inggris bernama Zephyr-6 itu mampu terbang tiga hari penuh. Pana malam hari, pesawat ini memanfaatkan batere. Sedangkan, saat matahari
bersinar, ia mengisi ulang batere yang dipakainya di malam hari.Dalam penerbangan tiga hari tersebut, Zephyr-6 menempuh jarak 18.000 km dengan remote control dan komunikasi satelit. Sebelumnya, rekor lama terbang pesawat tenaga matahari dipegang pesawat robot AS, Global Hawk, yang terbang 30 jam 24 menit.
Penerbangan Zephyr-6 ini merupakan demonstrasi bagi militer AS yang mencari jenis teknologi baru untuk mendukung pasukannya di angkasa. Sepertinya, pihak AS tertarik.
Menurut Chris Kelleher dari perusahaan riset dan pengembangan pertahanan Inggris QinetiQ, Peasawt Terbang Tak Berawak (Unmanned Aerial Vehicles, UAV) menawarkan keuntungan lebih dibandingkan pesawat tradisional, bahkan satelit. ''Keunggulan utamanya adalah persistensi. Dia bisa berada berada di medan kapan saja. Satelit hanya berada di permukaan bumi yang sama dua kali sehari, salah satunya pada malam hari. Jadi, satelit hanya mampu memperoleh rekaman foto sekilas saja. Sedangkan, Zephyr bisa melihat setiap saat," kata Kelleher kepada BBC news.
Ditambahkannya, Zephyr-6 mampu berputar-putar tanpa terlacak di sekitar zona pertempuran. Ia juga bisa melacak pergerakan pasukan lewat kameranya. "Dengan kecepatan 112,7 km/jam, Zephyr-6 siap menjadi bagian operasional Departemen Pertahanan AS dalam dua tahun mendatang," klaim QinetiQ.
Saat kali pertama diluncurkan, Zephyr sempat disangsikan karena strukturnya yang tampak seperti model pesawat terbang biasa. Dia bahkan diluncurkan dengan tangan. Namun, pesawat dengan sayap selebar 18 meter ini diklaim memimpin dalam hal teknologi mata-mata dan pesawat tanpa awak.
Strukturnya yang bermateri karbon ultra ringan digerakkan lapisan silikon yang menampung sinar matahari. Lapisan ini lebih tipis daripada kertas dan direkatkan di atas kedua sayap pesawat. Sedangkan, batere lithium sulfur yang telah terisi energi matahari akan menjadi tenaganya pada malam hari. ''Sulfur litium menyimpan tenaga matahari dua kali lebih besar daripada batere polymer lithium yang dianggap teknologi batere terbaik saat ini. Zephyr juga dinyatakan mampu bertahan pada suhu ekstrim dari 45 derajat celcius di padang pasir Arizona hingga minus 70 derajat,'' tambahnya.
Inovasi ini, menurut rencana, akan dikembangkan pula oleh perusahaan pesawat komersil AS, Boeing, dalam proyek yang berkode Vulture. Diharapkan, proyek itu akan menghasilkan pesawat terbesar yang terbang dengan energi matahari dan mampu membawa beban hingga 450 kilogram. Read more...