Google

Pengirit Bahan Bakar dalam Botol Kecap

TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA: — Joko Sutrisno bukan bergelar doktor kimia karena sekolah menengah pertama pun cuma sampai kelas II. Namun, karyanya membuat sebagian orang bisa bernapas lebih lega ketika teror kenaikan harga bahan bakar terus bergema menjelang akhir bulan ini. Ayah tiga anak ini membuat alat sederhana untuk menghemat bahan bakar kendaraan bermotor yang ia sebut electrolyzer.
Peralatan ini cuma butuh botol kecap dari plastik, diisi air, disambungkan ke mesin. Simsalabim: premium atau solar bisa dihemat sampai 50 persen, tergantung kondisi mesin.
Kok, bisa? Inilah ceritanya. Alat tambahan berbahan baku air itu ia klaim mampu menghasilkan ledakan yang membantu penyempurnaan pembakaran mesin. “Sepeda motor dan mobil bisa bergerak karena hasil ledakan itu,” kata Joko. Hasilnya, bahan bakar bisa dihemat.
Kenapa air? Menurut Joko, air punya kandungan peledak yang efektif, yakni hidrogen. Joko memiliki kisah dramatis ketika suatu ketika ia mengecek air aki mobilnya. Karena gelap, ia menyalakan korek api di dekat tutup aki. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dan air aki itu muncrat menyembur mukanya.
Rasa penasaran Joko ikut meledak. Masalahnya, bagaimana memisahkan air dengan hidrogen? Ia berburu referensi tentang air dan hidrogen. Joko rajin bertanya kepada kawan-kawannya dan ia berselancar di dunia maya.
Ya, dunia maya. Di Internet, alat serupa yang dibuat Joko memang banyak bertebaran. Alat ini, selain disebut electrolyzer, disebut generator hidrogen. Adapun gas yang dihasilkan diberi nama “HHO” (dari kata hidrogen-hidrogen-oksigen) atau Brown’s Gas karena alat ini ditemukan Yull Brown.
Jika kita mengetikkan kata “hho” atau “brown’s gas” di situs Google, alamat yang muncul akan sangat panjang sekali. Beberapa alamat, seperti water4gas.com, memperlihatkan bagaimana cara membuatnya. Gambarnya tentu berbeda dengan yang dibuat Joko dari Yogyakarta, tapi pada dasarnya sangat mirip.
Sebagian besar situs itu memuji-muji kelebihan alat ini. Dalam website yang desainnya norak itu–dengan warna merah-kuning mencolok dan semua naskah dibuat dalam satu halaman–ditulis potensi bisnis dengan alat ini.
“Biaya membuat tiruan electrolyzer (hydrogen system) bisa hanya US$ 20 (sekitar Rp 200 ribu),” tulis water4gas.com. Itu tentu saja harga di Amerika Serikat. Selain itu, tulis water4gas.com, “Anda bisa meminta bayaran US$ 300 atau lebih jika termasuk pemasangan.”
Tapi tunggu dulu. Saat dicari di Wikipedia, yang isinya biasanya lengkap itu, soal otomotif “sepenting” ini hanya dimuat di entri oxyhydrogen–nama lain Brown’s Gas–itu pun hanya penjelasan empat baris. Dan dari empat baris, salah satu bertulisan, “Banyak di antara klaim ini, sejauh ini, menyalahi hukum kekekalan energi.”
Sejumlah penerbitan bergengsi, seperti Popular Mechanics, Boston Globe, atau Washington Post, juga meragukan hal senada. Popular Mechanics menyebut, kalaupun elektrolisa itu terjadi, energi dari baterai akan terisap dan energi ini didapat dari mesin sehingga beban mesin bertambah berat.
Begitu pula dengan editor otomotif di harian Washington Post. Pat Goss mengatakan, “Tak mungkin ini bisa berjalan.” Alasannya, untuk mendapatkan satu galon gas, dibutuhkan empat galon air. “Tidak ada keajaiban untuk menghemat bahan bakar kecuali Anda sendiri,” kata Goss.
Di Indonesia, Kepala Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi BPPT Dr Prawoto juga mempertanyakan ini. Prawoto mengatakan bisa saja hidrogen dipakai sebagai bahan bakar mesin bensin. Tapi ia mengingatkan, “Kalau elektrolisa air, mesti dihitung antara output dan input.” Ini karena elektrolisa membutuhkan energi yang besar.
Adapun Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung Dr Ir Iman K. Resowardojo mengatakan tidak berani berkomentar banyak mengenai klaim Joko. “Saya harus mencobanya dulu,” katanya.
Iman hanya bisa menduga-duga penghemat bensin itu bekerja dengan mengefisienkan pembakaran di ruang mesin. “Hidrogen itu tampaknya bekerja sebagai aditif untuk mempercepat proses pembakaran di ruang mesin,” katanya.
Adapun pengaruh terhadap kinerja mesin tetap harus diuji karena mesin dirancang untuk sifat tertentu. Iman mencontohkan mesin diesel yang ia uji dengan bahan bakar dari minyak jarak. Dengan minyak jarak murni 50 persen, misalnya, mengakibatkan munculnya kerak. “Pemakaian bahan bakar itu menyebabkan performance mesin justru menurun,” katanya.
Meski kontroversial di dunia, peminat alat ini cukup banyak. Setiap hari puluhan sepeda motor dan mobil antre di rumah Joko di Jalan H O.S. Cokroaminoto 76, Yogyakarta, untuk dipasang botol pengirit bahan bakar. Ia cuma memungut bayaran Rp 75 ribu untuk sepeda motor dan Rp 150 ribu untuk motor, sebagai pengganti beli bahan baku dan membayar honor pegawainya. “Saya tidak mau mengambil keuntungan materi,” kata Joko, yang ogah mematenkan karyanya ini.
Tidak semua membeli peralatan. Supriyanto, warga Bogor berusia 42 tahun, datang untuk belajar kepada Joko secara gratis. “Akan saya jadikan pekerjaan sampingan,” kata sopir angkutan kota ini.Sumber dari Tempointeraktif.com

Read more...

Gas HHO Lebih Kuat dari Bensin

Elektroliser yang terlihat di samping ini adalah teknologi yang telah berusia cukup lama, hampir 85 tahun. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Nikola Tesla, dan dikembangkan lebih sempurna oleh Stanley A Meyer. Cara kerja Alat ini adalah dengan menggunakan tegangan 12 Volt searah secara langsung (straight DC).
Menggunakan Lilitan kawat Stainless Steel sehingga menghasilkan magnetik Vortex ditambah dengan Vacum dari mobil sehingga menguraikan air (H2O) menjadi gas HHO dan O2.

Alat ini sangat manjur untuk mobil mpbil keluaran tahun 1995 kebawah, atau masih menggunakan karburator dan dapat menekan emisi gas buang sampai 70 %, Untuk mobil keluaran terbaru yang menggunakan ECU (komputer) akan sangat bermanfaat jika ditambahkan MAP enhancer. Fungsi MAP enhancer adalah untuk membypass komputer dalam membaca campuran bahan bakar dalam intake manifold.

Kesimpulannya dengan alat ini Anda akan segera memperoleh hasil sebagai berikut:

* Mengurangi konsumsi bahan bakar, dan jarak tempuh per Liternya semakin besar.Minimal 25 % maksimal 70 %.
* Menghilangkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan, yang menyumbang pemanasan global, dan menyebabkan kendaraan akan mengeluarkan oksigen bagi lingkungan dari pada sekedar mencemari.
* Meningkatkan performa dan kekuatan mesin, menurunkan suhu kerja mesin, dan panas yang terbuang ke udara.
* Menghilangkan karbon deposit (flek hitam pada mesin yang dapat Anda temukan ketika membongkar mesin kendaraan.
* Flek hitam ini diakibatkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Bukan sekedar menghilangkan,
tetapi mencegah terbentuknya karbon deposit. Anda juga akan merasakan suara mesin yang lebih lembut dan tidak berisik.
* Meningkatkan Torsi (tenaga)
* Menikmati masa penggunaan kendaraan yang lebih lama, karena piston dan klep menjadi awet.
Kebanggaan dan kepuasan.

Karena Anda telah menjadi pemimpin bagi yang lain, dan dapat mengajarkan keluarga, teman, tetangga, atau komunitas dan lain-lainnya.

Dan terserah Anda. Apakah pengetahuan baru yang ditemukan ini, dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi Anda? Sumber dari http://bahanbakarair.com

Read more...
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

  © Blogger templates Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP